TELADAN ABU MUSA DALAM MENJAGA KEINDAHAN TILAWAH

TELADAN ABU MUSA DALAM MENJAGA KEINDAHAN TILAWAH

Di antara para sahabat Nabi, Abu Musa Al-Asy'ari radhiyallahu ‘anhu dikenal memiliki sebuah keistimewaan yang langsung mendapat pujian dari lisan mulia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: suara yang sangat merdu saat melantunkan ayat-ayat suci Quran.

Keutamaan ini terabadikan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Musa sendiri, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya:

Artinya: “Sungguh engkau telah diberi salah satu seruling keluarga Daud.” (Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari no. 5048 & Muslim no. 793).

Kekaguman Rasulullah ? begitu mendalam, hingga dalam riwayat lain dari Imam Muslim, beliau bersabda, “Seandainya engkau melihatku ketika aku mendengarkan bacaaan (Quran)mu tadi malam.” 

Makna Pujian "Seruling Keluarga Daud"

Istilah "seruling keluarga Daud" adalah sebuah kiasan yang indah untuk menggambarkan suara yang sangat merdu. Ini merujuk kepada Nabi Daud 'alaihissalam, yang dianugerahi oleh Allah Ta'ala suara yang luar biasa merdu ketika beliau membaca Kitab Zabur, hingga dikatakan mampu membuat gunung-gunung dan burung-burung turut bertasbih bersamanya. Dengan menyamakan suara Abu Musa dengan "seruling Daud", Rasulullah ? memberikan pengakuan tertinggi atas keindahan dan pengaruh bacaan Qurannya yang mampu menyentuh jiwa.

Dari hadis yang mulia ini, kita dapat memetik beberapa pelajaran penting, di antaranya:

Disunnahkan Memperindah Suara 

Hadis ini menjadi landasan disunnahkannya memperindah suara saat membaca Quran. Suara yang merdu dapat membuat lantunan ayat suci lebih mudah meresap ke dalam hati dan menambah kekhusyukan.

Keutamaan Menjaga Kaidah Tajwid

Keindahan suara harus senantiasa diiringi dengan kaidah pembacaan yang benar sesuai ilmu tajwid. Memperbagus suara berarti melantunkannya dengan tartil, bukan melagukannya secara berlebihan hingga merusak makna.

Adab Mendengarkan Quran

Sikap Rasulullah ? yang menyimak bacaan Abu Musa menunjukkan sunnahnya mendengarkan lantunan Quran dengan penuh perhatian. Diam dan menyimak dengan khidmat adalah salah satu bentuk penghormatan tertinggi terhadap kalam Allah.

Secara keseluruhan, pujian Rasulullah kepada Abu Musa Al-Asy'ari mengajarkan kita untuk tidak hanya membaca Quran, tetapi juga berinteraksi dengannya secara totalitas, dengan lisan yang berusaha melantunkan seindah mungkin, dengan ilmu yang menjaga kebenarannya, dan dengan hati yang siap mendengarkan dan merenungkannya.

Baca di https://qbest.id/app68e7bf35366ee