TEKNIK ANTI-MANIPULASI PSIKOLOGIS

TEKNIK ANTI-MANIPULASI PSIKOLOGIS
Pernahkah kita terjebak dalam relasi tak sehat karena perilaku manipulatif? Dialog Nabi Musa dan Fir‘aun memberi kita pelajaran berharga untuk menghadapinya.
Dialog Nabi Musa dan Firaun
Dalam kisah Nabi Musa, ada satu momen dialog menarik yang bisa kita tarik pelajaran, terutama soal bagaimana menghadapi orang manipulatif. Ceritanya dimulai saat Nabi Musa ‘alaihissalam dan saudaranya, Nabi Harun ‘alaihissalam, datang kepada Fir‘aun dengan membawa misi dari Allah.
Intinya, mereka diminta membebaskan Bani Israil dari penindasan Fir‘aun. Tapi, alih-alih merespon dengan terbuka, Fir‘aun malah memainkan narasi sendiri. Dia mengatakan:
Fir?aun menjawab, "Bukankah kami telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.
Fir‘aun mengungkit-ngungkit masa lalu Musa yang memang pernah diasuh di istananya. Kata ????????? yang dipakai bahkan menekankan kalau Musa diasuh sejak bayi. Setelah itu, Fir‘aun langsung menyerang:
dan kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah kamu lakukan itu dan kamu termasuk golongan orang-orang yang tidak berterima kasih.
Di sini, Firaun mencoba menjatuhkan Musa dengan mengungkit peristiwa ketika Musa secara tidak sengaja memukul seseorang dari kaum Qibthi hingga tewas. Padahal kejadian itu bukan niat jahat, tapi reaksi spontan karena Musa membela salah seorang Bani Israil yang dizalimi oleh orang Qibthi yang akhirnya terbunuh itu. Namun, Fir‘aun mengeksploitasi kejadian itu untuk menekan Musa sebagai seorang penjahat yang tidak tahu balas budi.
Menghadapi Manipulasi Psikologis
Dalam istilah psikologi, yang dilakukan oleh Fir’aun adalah teknik manipulasi psikologis gaslighting dan guilt-tripping. Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis di mana seseorang membuat kita meragukan diri sendiri atau ingatan kita, dengan tujuan memutarbalikkan persepsi agar kelihatan seolah dia yang benar. Guilt-tripping adalah teknis manipulatif dimana seseorang mengeksploitasi rasa bersalah kita.
Cara Musa menjawab Firaun dapat menjadi pelajaran bagi kita, yang memberikan respon tegas, sehat, dan rasional terhadap manipulasi.
Mari kita dalami satu per satu melalui artikel selengkapnya di Jurnal Quran!
Baca di https://qbest.id/app68cd6448c3710