BENARKAH NABI LAHIR 12 RABIUL AWWAL?

BENARKAH NABI LAHIR 12 RABIUL AWWAL?
Kapan Nabi kita lahir dan apakah benar pada 12 Rabiul Awwal?
Para ulama sepakat bahwa Nabi Muhammad ? lahir pada hari Senin yang bertepatan dengan tahun 571 Masehi. Namun, para ulama berbeda pendapat mengenai tanggal pastinya di bulan Rabiul Awwal. Ada yang menyebutkan tanggal 2, 8, 9, 10, 12, 17, atau bahkan 22 Rabiul Awwal. Meskipun tanggal 12 Rabiul Awwal adalah yang paling populer dan banyak diperingati, itu bukanlah satu-satunya pendapat yang ada.
Kesepakatan mengenai hari Senin didasarkan pada hadis dari Abu Qatadah Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, di mana Rasulullah ? pernah ditanya tentang puasa hari Senin, dan beliau menjawab:
“Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.” (HR. Muslim, no. 1162)
Tempat Kelahiran
Nabi Muhammad ? dilahirkan di kota Mekkah. Terdapat beberapa riwayat mengenai lokasi persisnya, ada yang mengatakan di sebuah rumah di Syi’ib Bani Hasyim, dan ada pula yang berpendapat di sebuah rumah dekat Shafa. Bidan yang membantu persalinan ibunya adalah ibunda dari sahabat ‘Abdurrahman bin ‘Auf.
Pemberian Nama
Setelah kelahiran beliau, sang ibu mengirimkannya kepada kakeknya, ‘Abdul Muthallib. Dengan penuh suka cita, ‘Abdul Muthallib menggendong cucunya dan membawanya ke dalam Ka’bah. Pada hari ketujuh, beliau mengadakan acara akikah dengan memotong kambing dan mengundang kaum Quraisy.
Ketika mereka bertanya siapa nama anak tersebut, ‘Abdul Muthallib menjawab, “Saya namakan dia Muhammad.”
Nama ini cukup mengherankan bagi kaumnya, karena tidak lazim digunakan di kalangan mereka ataupun para leluhurnya. ‘Abdul Muthallib kemudian menjelaskan alasannya, “Saya berharap penduduk bumi memujinya dan penduduk langit pun memujinya.” Nama "Muhammad" sendiri berarti ‘yang terpuji’.
Nama Muhammad sangat langka pada masa Arab Jahiliyah. Hanya segelintir orang yang menamakan anak mereka demikian, biasanya karena mereka pernah mendengar kabar bahwa nabi akhir zaman akan bernama Muhammad dan berharap anak merekalah yang terpilih. Allah Ta’ala pun menjaga kesucian nama ini dengan memastikan tidak ada orang lain bernama Muhammad pada masa itu yang mengaku sebagai nabi atau dianggap sebagai nabi oleh kaumnya.
Baca di https://qbest.id/app68b999d400049