PARENTING NABAWIYAH: TIRU CARA RASULULLAH PERLAKUKAN ANAK

PARENTING NABAWIYAH: TIRU CARA RASULULLAH PERLAKUKAN ANAK
Rasulullah tak segan-segan bermain dengan cucu beliau, Hasan dan Husein. Salah satu permainan yang dimainkan Rasulullah dan kedua cucunya adalah bermain kuda-kudaan. Rasulullah meletakkan keduanya di atas pundak beliau sambil berujar, “Sesungguhnya kalian memiliki tunggangan yang baik, dan kamu berdua adalah penunggang kuda yang baik.”
Pendek kata, Nabi Muhammad adalah sosok penyayang dan peduli terhadap anak-anak. Beliau sering kali memeluk mereka dan selalu menasihati para sahabat agar tidak menyia-nyiakan anak-anaknya, serta senantiasa memberikan perhatian khusus kepada mereka.
Kasih sayang Rasulullah terhadap anak-anak juga tergambar dalam hadis riwayat Imam Bukhari. Hadis yang bersumber dari sahabat Anas bin Malik ini bercerita tentang Nabi yang pada suatu hari memendekkan shalatnya karena tangisan seorang anak.
Anas bercerita, suatu ketika Rasulullah menjadi imam shalat berjamaah. Di tengah shalat, tiba-tiba terdengar suara anak kecil menangis, lalu Nabi segera memendekkan bacaan shalatnya. Beliau melakukan itu karena tidak ingin membuat ibu dari anak tersebut menjadi risau.
Anas bin Malik berkata, “Aku tidak pernah shalat di belakang imam yang lebih cepat dan lebih sempurna shalatnya dari Nabi Muhammad. Saat beliau mendengar tangisan bayi, beliau mempercepat shalatnya karena khawatir ibunya merasa tertekan.” (HR. Bukhari)
Itulah salah satu kisah kasih sayang Rasulullah kepada anak-anak. Islam pun sangat memuliakan mereka. Menyakiti anak-anak merupakan tindakan berdosa, terlebih bila sampai mengakibatkan kerugian, baik secara fisik maupun batin.
Baca di https://qbest.id/app68a65d83d1314